Jenderal TNI (Purn) Dudung Layak Jadi Menhan, Pengamat: The Right Man on The Right Place


 JAKARTA,- Menteri Pertahanan atau (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Ad Interim sambil menunggu pejabat definitif.


Perombakan Kabinet Merah Putih jilid dua yang dilakukan Presiden RI, Prabowo Subianto, menandai langkah tegas, tepat dan strategis dalam penguatan stabilitas sektor pertahanan dan keamanan nasional pasca aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat diberbagai daerah.


Analis politik sekaligus pemerhati sosial, Nasky Putra Tandjung, menyebut Penasihat Khusus Presiden RI Urusan Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman dinilai sangat tepat dan layak menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) RI.


"Menurutnya, Sosok figur Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman nilai sangat layak dan pantas diberi kepercayaan jadi Menhan oleh Presiden Prabowo Subianto, The Right Man on The Right Place," kata Nasky dalam keterangannya, di Jakarta, pada Senin (15/9/2025).


Nasky berpendapat, Kekosongan kursi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) harus segera diisi oleh menteri definitif. Sebab, posisi ini sangat krusial terutama berkaitan dengan pertahanan dan keamanan di wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


"Oleh karena itu, Menurutnya, posisi strategis yang ditinggalkan Budi Gunawan tersebut sangat tepat diserahkan kepada sahabat sekaligus salah satu orang kepercayaan Presiden Prabowo yakni Sjafrie Sjamsoeddin yang kini menjabat Menteri Pertahanan. Sebab, kata dia, Sjafrie memiliki latar belakang sebagai perwira tinggi pasukan elit di militer," jelasnya.


Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil (civil society), Kami mendorong, mengusulkan dan mendukung penuh Bapak Presiden RI, Prabowo untuk mengangkat Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia.


"Bukan tanpa alasan, Nasky menguraikan, Berdasarkan rekam jejak, kinerja dan loyalitas Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sudah terbukti dan teruji mampu menjaga stabilitas keamanan nasional serta berdedikasi tinggi pada masyarakat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya.


Alumnus Indef school of political economy Jakarta, Nasky menjelaskan, Apalagi, sosok Dudung Abdurrachman bukan figur baru dalam dunia pertahanan dan keamanan nasional.


Selain punya pengalaman soal agenda militer dan pertahanan nasional, Ia mengatakan, latar belakang sebagai prajurit TNI membuat Dudung menjadi figur paling siap, tepat dan strategis untuk menjadi Menhan RI. "Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan ini dinilai memiliki pengalaman panjang di dunia lapangan dan kedekatan historis dengan Presiden RI, Prabowo Subianto hingga saat ini," sambungnya.


Sementara itu, Founder Nasky Milenial Center juga mengungkapkan, Salah satu keunggulan Pangkostrad ke-43 ini adalah loyalitas dan kepatuhannya pada garis komando.


“Sebagai prajurit sejati, Mantan Gubernur Akademi Militer ini sudah teruji dan terbukti kepatuhan dan hormat pada senior. Eks Pangdam Jayakarta ke-34 pasti loyal dan hormat kepada Menko Polhukam Sjafrie Sjamsoeddin dan tentu kepada Presiden RI, Prabowo sebagai panglima tertinggi,” katanya.


Disisi lain, Selain berkarier dimiliter dan pemerintahan, Dudung juga punya hubungan baik dengan berbagai organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakatan dan organisasi keagamaan.


"Ini mencerminkan bukti komitmen dan dedikasi Dudung mampu merajut komunikasi dan silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas dan persatuan nasional," tambahnya.


Lebih lanjut lagi, Berdasarkan pengalaman lapangan yang lengkap, dari militer dan sipil, membuat Dudung Abdurrachman siap menjalankan tugas sebagai Menhan Presiden Prabowo. "Jenderal TNI (Purn) Dudung dinilai figur yang dapat diandalkan untuk mengawal dan mensukseskan asta cita Presiden RI, Prabowo," ucapnya.


Menteri di Kabinet Merah Putih harus sevisi, seideologi dan loyalitas dengan Presiden, tulus bekerja untuk rakyat, dan konsisten membela kepentingan masyarakat dan NKRI.


Meski begitu, Ia menyebut tentu komposisi perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden, jadi nama-nama-nama yang beredar bisa saja berubah kapanpun. “Karena itu siapapun nama yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo untuk menjadi Menteri Pertahanan dan Menko Polkam, tentu itu menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto sebagai panglima tertinggi,” kata dia.


"Akan tetapi di luar hak prerogatif, Publik punya hak juga untuk menyatakan pendapat, menyuarakan dan menyampaikan informasi. Termasuk soal profil Menteri pengganti, rekam jejak dan potensi-potensi personal interest jika yang bersangkutan menjadi Menteri,” tutur dia lagi.


Pasca aksi massa yang mengguncang legitimasi pemerintah, pilihan ini sekaligus sinyal penguatan koordinasi pertahanan dan keamanan.


"Dengan kombinasi senior dan junior yakni Sjafrie Sjamsoeddin dan Dudung Abdurrachman dua figur militer yang punya rekam jejak sipil dan politik yang teruji dan terbukti sikap patriotisme pada masyarakat dan negara,” tutupnya. (andry)


Posting Komentar

0 Komentar