Medan,-
Formapa Tabagsel gelar aksi unjuk rasa damai jilid 1 di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati-Sumut) terkait dugaan Pungutan Liar (Pungli) terhadap murid siswa-siswi SMAN 1 Batang Onang Kab.Padang Lawas Utara bermoduskan uang infak, uang SPP dan pemotongan dana PIP. Kamis.(05/06/2025).
Koordinator aksi Muhadjir Siregar ungkap agar pihak penegak hukum Kejati-Sumut untuk segera memanggil dan memeriksa seluruh realisasi anggaran sekolah SMAN 1 Batang Onang Kab.Padang Lawas Utara T.A 2023/2025, disinyalir adanya dugaan berpotensi melakukan KKN.
Muhadzjir Siregar menyebutkan telah melakukan investigasi ke lapangan dan mendapatkan informasi dari media online dan juga salah satu orang tua murid SMAN 1 Batang Onang yang tidak mau disebutkan namanya tertera dengan surat pernyataan bermaterai 10.000 membenarkan dugaan kuat adanya pungutan uang siswa-siswi tersebut.
Muhadjir Siregar juga mengungkapkan bahwa adanya tekanan terhadap siswa-siswi SMAN 1 Batang Onang apabila tidak melakukan pembayaran terhadap uang infaq, “ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan kita sedang tidak baik-baik saja.” Ujarnya.
"Kami juga meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Prov.Sumatera Utara Alexander Sinulingga S.STP, M.Si agar mengevaluasi kinerja Kepala sekolah SMAN 1 Batang Onang Kab.Paluta yang diduga telah mencoreng nama baik dunia pendidikan Provinsi Sumatera Utara," Tegasnya.
Perwakilan dari Kejati-Sumut menanggapi aksi unjuk rasa tersebut dengan mengatakan" kepada adik-adik mahasiswa disarankan untuk memasukkan laporannya ke kantor Kejati-Sumut untuk kami tindaklanjuti proses hukum sesuai aturan negara kita." Ucap jaksa perwakilan kejatisu.
Formapa Tabagsel akan kembali melakukan aksi unjuk rasa jilid II pada minggu depan dan sekaligus memasukkan Laporan Dumas ke Kantor Kejati-Sumut dan berjanji akan terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas. (tim)
0 Komentar